Soroti Isu Kemiskinan dan Pengangguran, Dini Inayati Dorong Strategi Inklusif di RPJMD Kota Semarang 2025–2029



SEMARANG — Anggota Dewan Perempuan Komisi C DPRD Kota Semarang Fraksi PKS, Dini Inayati, menyoroti secara serius isu kemiskinan dan pengangguran dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang 2025–2029.

Menurut Dini, dua isu tersebut merupakan tantangan besar yang harus ditangani secara strategis agar Kota Semarang mampu berkontribusi maksimal dalam pencapaian target nasional Indonesia Emas 2045.

Dini mengungkapkan bahwa meskipun garis kemiskinan di Jawa Tengah pada 2024 dianggap tidak menjadi hambatan besar dalam Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah, perhatian utama perlu difokuskan pada upaya konkret penurunan angka pengangguran di Kota Semarang. Hal ini dianggap sebagai kunci dalam mewujudkan visi pembangunan nasional ke depan.

“Penurunan pengangguran menjadi indikator penting bagi pembangunan inklusif. Ini bukan hanya tentang angka, tapi menyangkut kualitas hidup masyarakat dan masa depan generasi muda,” tegas Dini.

Ia juga mengkritisi respons Dinas Kesehatan terhadap isu kesehatan dan gender yang dinilainya belum optimal. Menurutnya, perlu ada sinergi antarlembaga untuk menguatkan pendekatan berbasis gender dan perlindungan perempuan dalam agenda pembangunan, terutama di sektor kesehatan masyarakat.

Selain itu, Dini menyoroti target penurunan angka kemiskinan dalam dokumen RPJMD yang dinilai terlalu konservatif. Padahal, Kota Semarang memiliki rekam jejak yang cukup baik, termasuk capaian penurunan kemiskinan sebesar 0,31% bahkan di tengah tekanan pandemi COVID-19.

“Dengan capaian yang sudah ada, semestinya target ke depan lebih ambisius dan progresif. Ini soal keberanian politik dan perencanaan yang tajam,” ungkapnya.

Dalam pandangannya, Dini juga mendorong pemerintah kota untuk lebih memperhatikan indeks Gini sebagai ukuran ketimpangan ekonomi, terutama di sektor kerja informal. Ia menekankan perlunya pelatihan kewirausahaan yang lebih sistematis dan terukur agar dapat menjadi solusi jangka panjang atas pengangguran struktural.

Edukasi Kesehatan Remaja Perlu Ditingkatkan

Terkait isu kesehatan, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang Endah Emayanti  dalam rapat menjelaskan bahwa tingginya angka kematian ibu sebagian besar terjadi pada masa nifas. Upaya edukasi pun telah dilakukan sejak masa remaja, bahkan sebelum pernikahan, dalam rangka pencegahan risiko melalui pemahaman kesehatan seksual dan reproduksi.

Menanggapi hal tersebut, Dini Inayati menyambut baik langkah-langkah yang telah dilakukan Dinas Kesehatan. Namun, ia tetap mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan dan literasi kesehatan masyarakat secara merata. 

Dini menekankan bahwa pendekatan digital di Puskesmas belum dimanfaatkan secara maksimal. Ia mendorong agar fasilitas kesehatan tingkat pertama tidak hanya menjalankan fungsi skrining, tetapi juga menjadi pusat edukasi komprehensif.

_____

Ikuti dan ketahui informasi terbaru mengenai aktifitas kedewanan dan kemasyarakatan Dini Inayati S.T dengan mengakses tautan -tautan dibawah ini.

1. Saluran WhatsApp : https://bit.ly/salurandini
2. Rilis kegiatan : https://www.diniinayati.com/
3. Sapa Admin di https://bit.ly/SapaADMIN
4. Aspirasi / Pengaduan : https://bit.ly/m/diniinayati

#PKSPelayanRakyat #FraksiPKSDPRDKotaSemarang #PKSBersamaRakyat #DPRDKotaSemarang
#TembalangCandisari