Dini Inayati Dorong Penanganan Komprehensif Banjir dan Rob dalam RPJMD Kota Semarang


SEMARANG - Dini Inayati Anggota Dewan Perempuan Komisi C DPRD Kota Semarang turut hadir dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang digelar pada Kamis, 26 Juni 2025. 

Dalam rapat tersebut, salah satu isu strategis yang dibahas adalah persoalan Sumber Daya Air, khususnya penanganan banjir dan rob yang masih menjadi tantangan besar di Kota Semarang.

Dini menegaskan bahwa penanganan banjir dan rob di Kota Semarang harus dirancang secara komprehensif dan berkelanjutan, tidak hanya bergantung pada pembangunan infrastruktur fisik semata. Ia menyebut bahwa pembangunan embung, perbaikan drainase, pembuatan sudetan sungai, pengadaan pompa, serta berbagai konstruksi penunjang lainnya tetap penting, namun tidak cukup jika tidak dibarengi dengan pendekatan ekologis dan sistemik.

“Penanganan banjir dan rob jangan hanya dilihat dari aspek proyek fisik, tapi harus menyentuh akar permasalahan. Pengurangan sedimentasi di drainase dan sungai, serta pemisahan saluran limbah domestik dari sistem drainase menjadi langkah penting yang harus masuk dalam skala prioritas lima tahun ke depan,” tegas Dini.

Ia juga mengingatkan agar Pemkot Semarang menyusun program yang berbasis data dan kondisi lapangan terkini, termasuk mengedepankan kolaborasi lintas sektor serta melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan.


Menurut dini, Dinas PU Kota Semarang sering mengeluhkan cepatnya pertumbuhan eceng gondok di Muara Sungai yang sangat mengganggu operasional pompa pencegah banjir. Hal ini karena pencemaran limbah domestik yg sangat tinggi. Salah satu penyelesaian Strategis terkait hal ini adalah pemisahan antara saluran drainase dan limbah domestik yg dihasilkan rumahtangga maupun perkantoran, perdagangan dan industri.


"Project Strategis Nasional yg digulirkan di Kota Semarang untuk penyaluran dan pengolahan limbah Domestik adalah pembangunan infrastruktur Sistem jaringan dan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) yg melayani Kota Semarang di bagian utara. Project besar ini harus masuk dalam RPJMD dan memitigasi tantangan yg mungkin terjadi untuk keberhasilan operasional dan pemeliharaannya ke depan",” imbuhnya.

Rapat Pansus RPJMD ini menjadi momentum penting bagi para pemangku kebijakan untuk menyusun arah pembangunan Kota Semarang lima tahun mendatang, termasuk dalam hal ketahanan lingkungan dan infrastruktur air yang tangguh. DPRD berharap seluruh masukan dari berbagai pihak dapat diakomodasi secara maksimal demi mewujudkan Semarang yang lebih tahan bencana dan ramah lingkungan.